Hello Sobat ^-^... ayo belajar bareng dengan sharing dan komentarmu!...nothing wrong to be try!..lets study together ..

Selasa, 17 Maret 2015

Mahasiswa pinggiran yang sok Elit

       Desas desus kebobrokan pmerintah mulai tersebar, bukan hanya opini namun fakta juga menguatkan keresahan dalam pemerintah. Tak tanggung rakyatlah menjadi korbannya, saat kesengsaraan dan ketidak adilan terjadi siapakah yang akan merubahnya?. Mahasiswa adalah ujung tombak perubahan ,menguatkan atau melemahkan itu tergantung pemud saat ini.

       Dengan lelah aku kembali ke asrama, melewati jalan beraspal yang kering tanpa ada hujan. Sekitar satu jam lagi aku ada kelas , di asrama aku hanya mampir untuk beristirahat sejenak. Kubuka laptop menelaah berbagai informsi terkini, demo mahasiswa terjadi di daerah Bandung, Malang dan yang lainnya. Banyak hujatan yang ditujukan kepada pemerintah terbaru yah..siapa lagi kalau bukan Si joko?. Aku abaikan berita itu dan segera aku kembali kekampus untuk belajar lagi.
      Kira kira pukul 08.30 WIB aku tiba di asrama, ingin langsung belajar untuk persiapan besok pagi, namun kebiasan nakalku yang langsung membuka laptop untuk mebaca berita berita terkini...haha. Lagi lagi aku membaca berita tentang demo mahasiswa, ada berita berjudul " Harga terus naik, masyarakyat tercekik, kemana Mahasiswa?". tulisan itu membuat aku muak, ea muak kepada mahasiswa!...
       Dulu ketika orde baru berjaya, mahasiswa bersatu padu menghentikan pemerintahan tirani yang tertutup kabut selama 32 tahun!...perjuangan  sampai merenggut korban jiwa, aktivis dibungkam, pers diboikot, teror pun merapat. Alhamdulillah salah satu keberunutngan mahasiswa saat itu ialah pers mahasiswa tidak bisa di intervensi oleh pemerintah karena bukan untuk usaha namun untuk rakyat!. perjuangan aktivis mahasiswa yang gigih berakhir dengan meletusnya aksi pergerakan mahasiswa 98 yang mampu melengserkan pak Harto meskipun melalu aksi pergerakan besar besaran.
      Jujur sebagai mahasiswa aku merinding mendengar kisah sejarah (dari berbagai versi) mahasiswa 98 yang begitu loyal kepada bangsa demi kesejahreraan rakyat. Aku merenung, aku pun sulit berkonsentrasi belajar, yang aku pikir kenapa mahsiswa saat ini berbeda dengan dahulu?..apa yang dicari oleh mahsiswa saat ini?...apa tujuan mereka kuliah? apa mereka bangga dengan status mahasiswa?
       ahhh....bingung, kulihat kanan kiri teman temanku bercanda ria, ada yang asyik nonton, belajar ada juga yang asyik telvonan. Akupun teringat temanku yang hidup di kos kosan, bagaimana keadaan mereka setelah kebijakan  kenaikan harga bbm, sembako dan listrik? aku membandigkan dengan mereka yang hidup kaya raya, antara aktivis kampus, pergerakan mahasiswa dan perilaku setiap hari. Bahkan aku teringat masa kecilku yang terang terangan melihat temanku hanya bisa makan sehari sekali  dengan sepiring nasi putih dan kerupuk sebiji....miris aku melihatnya, aku pikir hal itu pasti masih terjadi di era saat ini. Indonesia yang terdiri dari 18.306 pulau dan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa (sensus 2010) sangatlah jauh dari pemerataan. Mungkin itu memang salah satu faktor ketimpangan, namun jika kita berfikir tentang sarjana yang lulus pertahun, misalkan di kampusku tiap semester mampu menluluskan sarjana 3000 pemuda, berpa sarjana yang lulus jika terdapat 100 universitas? berapa orang pintar yang ada di indonesia dalam waktu 5 tahun? tapi kenapa indonesia tidak berkembang?
        haaa...aku menghela nafas di sudut kamar, lagi lagi aku harus membusuk memikirkan masalah yang seharusnya bukan urusanku jika aku egois. Mahasiswa adalah pelajar yang punya akal, punya kelebihan, kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang diharapkan mampu mengentas keterpurukan bangsa. Sekarang sudah ada di depan mata, pencitraan pemerintah, rezim jokowi jk yang banyak mengambil keputusan tanpa memikirkan rakyat, namun dimana kebengalan mahasiswa?....tak bisakah kita bersatu?...atau para mahasiswa terbiasa hidup enak hedonis dan egois?. Himpunan himpuanan mahasiswa hanya sebagai ajang mencari tempat singgah selain rumah!..dimana loyalitas pemuda?.hanya segelintir pemuda yang rela berkorban, sisanya sibuk memilih kehidupan pribadi tanpa mau peka bahwasannya di tangan mahasiswalah pemerintahan bisa terkontrol rapi.
     Demo tidaklah membawa solusi, namun itu usaha terakhir jika memang sudah tidak ada jalan lain. Aku paling tidak suka dengan aksi demo, namun jika seperti ini apakah kita hanya diam saja? memang pemimpin yang dzolim adalah cobaan, namun kita juga harus berupaya, kita tidak bisa hanya menunggu mu'jizat dari tuhan, kita harus tunjukkan minimal sebagai pesan dari mahasiswa atas nama rakyat , pemerintahan yang sembrono harus dikoreksi , karena manusia tak lepas dari kesalahan. Lebih baik tidak sekolah namun mau berjuang untuk orang lain dari pada menjadi mahasiswa pinggiran yang sok elit diam tanpa gebrakan!..buang saja al mamatermu itu!