Hello Sobat ^-^... ayo belajar bareng dengan sharing dan komentarmu!...nothing wrong to be try!..lets study together ..

Rabu, 04 Maret 2015

percaya padaku versi arab

     hehe ini lagu hasil karya terjemahan ustadi PPBA,...nyanyi bareng yuk..


[intro] A E F#m D 2x 
A 
Aku tak tahu apa yang kurasakan 
E 
Dalam hatiku saat pertama kali 
F#m                 D 
Lihat dirimu melihatmu 

A 
Seluruh tubuhku terpaku dan membisu 
E 
Detak jantungku berdetak tak menentu 
F#m                           D 
Sepertinya aku tak ingin berlalu 
[chorus] 
A 
Berikan cintamu juga sayangmu 
E 
Percaya padaku ku kan menjagamu 
F#m                         D 
Hingga akhir waktu menjemputku 
   A 
Ku berikan cintaku juga sayangku 
E 
Percaya padaku ku kan menjagamu 
F#m                         D 
Hingga akhir waktu menjemputku 

A 
Saat ku tahu kau akan pergi jauh 
E 
Izinkan aku tuk selalu menatimu 
F#m                    D 
Untuk katakan ku ingin dirimu 

A 
Agar kau tahu betapa ku terlalu 
E 
Mencintaimu aku akan menunggu 
F#m                    D 
Hingga dirimu kembali untukku 

[chorus] 
A 
Berikan cintamu juga sayangmu 
E 
Percaya padaku ku kan menjagamu 
F#m                         D 
Hingga akhir waktu menjemputku 
   A 
Ku berikan cintaku juga sayangku 
E 
Percaya padaku ku kan menjagamu 
F#m                         D 
Hingga akhir waktu menjemputku 

[solo] A E F#m D 

A 
Tolonglah aku bagaimana diriku 
E 
Ungkapkan itu rasa yang membelenggu 
F#m                   D 
Dalam hatiku ku cinta padamu 


وَلاَ أَعْرِفُ بِمَاذَا قَدْ شَعُرْتُ
شَاعَ فِيْ قَلْبِيْ فِيْ أَوَّلِ اْلمَرَّةِ
أُشَاهِدُ أَنْتِ، قَدْ شَاهَدْتُ

كُلُّ جَسَدِيْ يَقِفُ وَيَصْمُتُ
دِقَّةُ قَلْبِيْ لاَ تَجْرِيْ بِالتَّرْتِيْبِ
كَأَنَّ فِيْ قَلْبِيْ مَا شِئْتُ اْلفِرَاقِ

أَعْطِنِيْ حُبِّكْ ثُمَّ حَنِيْنِكْ
وَاصْدُقِيْ إِلَيَّ حَارَسْتُ نَفْسِكْ
وَانْتِهَاءِ اْلوَقْتِ، وَحَتَّى مَوْتِيْ

أَعْطِيْكِ حُبِّيْ ثُمَّ حَنِيْنِيْ
وَاصْدُقِيْ إِلَيَّ حَارَسْتُ نَفْسِكْ
وَانْتِهَاءِ اْلوَقْتِ، وَحَتَّى مَوْتِيْ

لَمَّا عَرِفْتُ سَتَذْهَبُ بَعِيْدًا
أَعْطِنِيْ اْلإِذْنَ سَأَنْتَظِرْ حُضُوْرِكْ
ِلأََنْ أُعَبِّرْ أَنَا أُرِيْدُكِ .....

لِكَيْ تَعْرِفُ مَا أَكْبَرُ حَنِيْنِيْ
وَمَحَبَّتِيْ  أَنَا أَنْتَظِرُكِ 
حَتَّى حُضُوْرِكْ تَعُوْدُ ِلأَجْلِيْ

يَاللهْ سَاعِدْنِيْ فَكَيْفَ بِنَفْسِيْ
بِالتَّحَدُّثِ عَنْ كَثْرَةِ شُعُوْرِيْ 
شُعُوْرِيْ فِيْ قَلْبِيْ، وَاللهْ أُحِبُّكِ .....

R.A kartini menolak emansipasi dan gender!

     Pikiranku seakan diputar 180 derajad diatas normal ketika mencoba memahami kata demi kata yang dosenku sampaikan.Bagaimana tidak, dosenku beranggapan bahwa RA kartini itu bukanlah pahlawan wanita? RA kartini adalah wanita yang memperjuangkan persamaan gender? RA kartini hanya memperjuangkan hak pribadi ?dan RA kartini adalah keturunan ningrat yang sudah terpengaruh belanda?. Hal ini sangat bertentangan dengan pemahaman kebanyakan orang saat ini terutama yang pro RA kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita.   
       Menanggapi perbedaan pendapat seperti itu kita harus bijak, ketika kita berbicara "sejarah" maka sudah pasti akan banyak perbedaan pandangan dan informasi sebab kita hanya bisa menerka nerka dan meneliti kebenaran sejarah dari sudut pandang sumber yang berbeda beda. So that way.....aku cari sendiri kebenarannya hehe..    
    Jadi R.A kartini adalah seorang anak keluarga bangsawan jawa (ningrat),perlu diingat kehidupan bangsawan dengan wanita jawa asli itu berbeda! Keluarga ningrat seperti kartini sudah pasti melarang wanitanya untuk bekerja atau mencampuri urusan lelaki. Berbeda halnya dengan wanita asli jawa biasa. Mereka rajin membantu suami mereka bekerja disawah, mengurus anak dengan baik dan luarbiasa kedudukan wanita dalam peradaban jawa sangatlah tinggi. Dalam menentukan hasil panen,jenis tanaman yang akan ditananm bahkan menentukan suatu keputusan ,lelaki jawa pasti mengajak istri untuk musyawarah merembukkan sesuatu atas ijin istri. Begitu mulianya posisi wanita dalam peradaban jawa hingga garis keturunanpun diambil dari garis keturunan ibu seperti halnya raja raja jawa yang nasabnya dilihat dari Ken dedes (ibu), meskipun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa garis keturunan orang jawa diambil dari pihak lelaki, it,s okey no matter.   
      Nah dikala itu ada satu kekurangan wanita jawa yaitu dalam hal pendidikan,jika kaum wanita bangsawan (ningrat) tidak boleh ikut campur masalah lelaki maka kaum wanita jawa bermasalah dalam hal pendidikan sebab hanya keturunan orang kaya dan sekutu belanda yang diperbolehkan sekolah, mungkin berdasar itulah RA kartini memperjuangkan hak hak wanita tentang pendidikan. Menurutku yang diperjuangkan RA kartini adalah tentang persamaan pendidikan serta hak hak pendidikan bagi kaum wanita, bukan memperjuangkan persamaan gender hak pria dan wanita adalah sama, itu salah kaprah! Banyak versi sejarah yang menyatakan RA kartini lah yang mencetuskan persamaan gender dan emansipasi, jadi itulah sejarah mudah diputar balikkan fakta. Oleh karena itu kita harus bijak menilai sejarah. R.A kartini sendiri adalah seorang muslim, menurut sumber yang saya baca bahwasannya karyanya “habis gelap terbitlah terang” itu terinspirasi dari salah satu penggalan ayat Al Qur’an yang diterjemahkan oleh kyai Sholeh bin umar (guru pengajian RA kartini) yaitu “minad dzulumati ilannur” .   
         Pada tulisan ini saya tidak akan membahas banyak tentang sejarah R.A Kartini dan sepak terjangnya, saya hanya ingin menuliskan tentang kebenaran emansipasi dan persamaan gender di indonesia ini. Sebab banyak wanita muslim dan non muslim yang mendukung persamaan gender dengan maksud pria dan wanita sama. Bahkan wanita merasa menjadi bawahan suami dalam rumah tangga. Persamaan gender itu dilatar belakangi oleh peradaban barat dahulu yang memposisikan wanita sebagai sumber kejahatan dan dosa, kira kira pada abad ke 19 para feminisme menggalang aksi persamaan gender karena  dalam peradaban barat hal itu memang terjadi. Lainhalnya dengan peradaban islam saat itu, kaum hawa sangat diistimewakan, terbukti ketika bangsa arab masih dalam zaman jahiliyah wanita dianggap makhluk lemah yang tidak bisa bekerja,namun ketika islam datang semuanya berubah.Wanita mempunyai tempat sesuai dengan ayat dalam al Qur'an
                                            فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ

“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.” (QS. Ali Imran [3]: 195)
         wanita dan pria mempunyai kedudukan yang sama dalam konsep beribadah , wanita juga mempunyai hak hak yang telah di atur dalam islam, bahkan rasulullah mengatakan dari 
Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
        Sementara bagaimana pandangan emansipasi menurut wanita indonesia? dalam artikel yang pernah saya baca (wanita menggugat) menurutku wanita belum puas jika belum mengexpresikan hidupnya, masih banyak anggapan bahwa wanita hanya bawahan lelaki dalam rumah tangga,wanita hanya sebagai pengasuh anak! ini adalah pemahaman yang dangkal. kami, terutama saya tidak pernah menganggap wanita sebagai bawahan, ketika seorang laki laki dan perempuan tengah dirundung asmara dalam jalinan cinta apakah ada yang berfikir untuk menjadikan pasangannya bawahan??? tentunya tidak sobat ,sementara tugas wanita untuk mendidik anak itu adalah hal yang mulia.Itu sebabnya RA kartini memperjuangkan hak wanita dalam hal pendidikan agar supaya wanita bisa mendidik anak anak mereka dengan baik dan benar,supaya kelak menjadi generasi yang kita banggakan.
      Entah kenapa wanita saat ini terlalu mudah di exsplorasi, dijadikan icon icon promo westernisasi. Padahal RA kartini sendiri tidak suka dengan tingkah laku barat , RA kartini tidak hanya menulis tentang kaum wanita tetapi juga kritikan terhadap budaya barat yang dikirimkan kepada Ny Abendanon di Belanda.
       Hmmmm yah cukup sekian yang bisa saya sampaikan....akhirnya saya faham bahwa sebenarnya yang diinginkan RA kartini adalah hak hak pendidikan bagi kaum wanita agar menjadi ibu ibu yang hebat pendorong suami menuju kesuksesan yang bisa mendidik anak dengan ilmu yang luar biasa, bukan untuk menjadikan wanita lemah namun untuk memperkuat tugas wanita dalam kodratnya sebagai kaum hawa pemegang kunci peradaban bangsa ! ^-^

referensi: -Muslimah or.id
              -Kompasiana.com
              -Muslim or.id
              -Islam cendekia.com
              -Majalah Inovasi Uapm UIN Malang 
              -unek unek sendiri ^-^