Hello Sobat ^-^... ayo belajar bareng dengan sharing dan komentarmu!...nothing wrong to be try!..lets study together ..

Senin, 20 April 2015

cinta sebening mutiara II

Cinta sebening mutiara II   

       Kembali malam mengahantui, menerka nerka kehidupan apakah di hari esok?. Gerimis malam itu berbisik menemani Maz yang lagi lagi susah pejamkan mata. , memikirkan kuliah yang tiap hari menjejalkan ilmu tak pasti. Maz ingin tenang, tenang memikirkan hal yang damai. Diam diam dia membuka sms balsan dari Husnia, entah kenapa berat rasanya untuk menghapus isi percakapan itu, setiap ketikan kata kata husnia begitu berarti bagi Maz....akhirnya dengan itu...Maz pun terlelap menunggu esok pagi datang.  
    Pagi hari rutinitas aktif seperti biasa, para mahasantri bebarengan pergi kemasjid untuk beribadah . Maz yang bermalas malsan menjadi masbuk di shaf paling belakang, dan keluar masjid paling awal. Dingin suasana pagi hari menyegarkan jiwa, meghirup udara pagi ,para muda senam bersama di depan masjid. Dari kejauhan seorang pemuda tersenyum menyapa Maz.. 
“ eh tumben bangun pagi ente?” senyum meyeringai , wilddan teman sekelas Maz  
   “ apaaanya!..aku rajin pek...haha!”  
   “ ehm..ciyeee rajin ni ye..gara gara deket sma husnia!??” sindir Wildan .
       Entah sraf maz yg putus atau kenapa, mendengar sindiran itu Maz seakan tak berdaya menolak, tak bisa mengelak, senyum pun tak bisa di tahan..salting!   Memang , selama ini maz hanya curhat kepada teman yg di percayainya yaitu Wildan, baru 2 minggu kenal mereka sudah akrab. Mereka memang senasib memiliki masalah klasik tetang wanita haha!...wildan memiliki realtion yg baik ketika  bergaul,flexibel dan enjoy. Berbeda dengan Maz yang diem kalem..susah bagnget bergaul dengan teman sebayanya.  
 aaaaa  
    “ eh Dan kaifa...?”  
    “ apa maz? Masalah husnia ta??   
     “ huu wes wes..bhas yg laen lah....gmana outbond besok?”   
     “ owhh...wooles aja broww” santai wildan
         Mereka berdua memang slalu bersama, namun sayang kali ini ada agenda outbound universtas. Tepatnya pertarungan camping antar semua fakultas!...mereka terpisah dari kelompok. Namun kebersamaan mereka tetap terjaga, saling bercanda apalagi wildan yg selalu mengimingi Maz dengan kata” Husnia”....husnia dan husnia..hingga menyebarlah gosip tetang maz dan Husnia. Disisi lain Husnia tidak tahu menahu tentang gosip itu, dia tetap diam wanita yang misterius namun lunak dihadapan Maz ...mungkin ada sesuatu diantar mereka.  
       Hari lomba outbond pun tiba, lokasinya terletak di kawasan pegunungan yang pusatnya berada seberang air terjun. Perjalanan survivel itu memang menguras tenaga, Maz dan husnia jarang bertemu dalam camping itu. Pada suatu saat kumpul briefeing sore hari, semua peserta lomab berkumpul, Maz mncari cari sesorang dengan pandangan dingin. Tiba tiba hujan turun lebat, semuanya ribut mencari tempat berteduh. Tanpa di duga Maz melepas jaketnya dan ikut bsah terkena air hujan  
    “ loh Maz kenapa kog di lepas jaketnya??” tanya dewi teman sekelompok maz
   “gpp kog, biar sama” mersakan hujan”  
    “ maksute??’ dewi bingung mencerna alsan maz membuka jaket.
       Maz hanya diam dan tersenyum. Dalam pandangannya terlihat seorang muslimah kehujanan tanpa memakai jaket...ingin sekali Maz berbagi jaket untuknya..namun itulah maz.yang hanya bisa diam diri...dalam hati Maz berkata “ maaf husnia, aku gugup buat ngasih kamu jaket, biarlah aku juga mersa kan kehujanan...”   

       Camping sangat mengasikkan bagi pemuda seusia perkuliahan mereka, canda tawa mengenal orang yang baru dikelan, lebih lebih bagi org yang di cinta. Puncak acara pun tiba, kali ini camping itu diselssaikan dengan halang rintang menuju puncak air terjun. Undian keberangkan pun berlaku,
  “ Maz brangkat dulu ya! Hahaha’’ sorak wildan yang memanasi maz  
 “ BUhh awas yooo! “ Maz tak terima akan keberuntungan wildan,
      Namun di baik itu semua ada yg lebih difikrkan oleh maz, yaiut kapan Husnia akan berangkat. Undian ternyata tak searah dengan pikiran Maz. Husnia berangkat terlebih dahulu , maz hanya bisa melihat kebrangkat tim Husnia dalam diam dan senyuman. Parahnya Tim Maz dapat pemberangkatan terakhir!.  
     Halang rintang dilalui maz dengan semangat, dari terjun ke sungai hingga memanjat tebing. Hingga sore hari barulah maz tiba di puncak air terjun. Semua tim bersantai santai disana. Gemuruh dingin seakan menjadi firasat buruk bagi Maz, namun ia mengabaikannnya. Ia berjalan senidiri di tengah keramaian kelompok lain, hingga ia terpisah dengan kelompoknya. Ia mengamati semua orang merayakan keselamatan tim mereke denga fhoto’ bersama, selfie’ narsis teren anak kini. Maz benar benar sendirian, Wildan pun tak terlihat. Akhirnya maz ikut nimbrung tim tim lain berbagi fhoto.Sembari menikmati aura air terjun, maz memandangi bebatuan indah arstistik pegunungan. 
Arah matanyaterhenti pada dua sosok pria dan wanita, jantungnya berhent sejenak memperjelas tiap detik 
apa yang dia

 lihat. ya! itu dia husnia berdiri diamping pria gagah sembaru berfhoto bersama. Sekejap akal sehat maz 
pun hilang, dengan tatapan kosong ia menceburkan diri dalam air terjun. Dinginnya air alam membuatnya
 sadar. Dia tak peduli dinginnya air bisa membuatnya sakit, ia lebih suka dalam air agar hatinya membeku
 daripada harus menahan hati yang panas saat itu.
   Semakin sore kala itu membuat air terjun semakin membeku, Maz tetap keras kepala....ea terus 
bermain 
berusaha mengendalikan diri. tiba tiba seseorang menepuk bahu wildan dengan keras" plak..!"
      " udah maz biasa aja....cewek memang kyk gtu..woooles bro!" wildan tau apa yg dialami sahabatnya     

        " iya dan... tapi...! ga nyangka aku...."
       " udah wes......santai......"

         Malam itu adalah akhir acara termsuk juga akhir cerita inah mereka. Malam dengan awan 
hitam begitu serasi menyakiti hati maz. Dinginnya dewi malam membuat maz jatuh dalam
 lamunan
         " kenapa aku merasa berat, sedangkan aku tak pernah bilang kalau aku suka sama dia, 
kenapa aku begitu bodoh, padah dia bukan siap siapaku, tapi kenapa kejadian itu membuatku menggila?"
Malam begitu sepi mengiringi mimpi maz yang juag sepi. 
                                                              xxxxxxx
        Cinta memang misteri, tak banyak orang berani mengatakan cinta. Bukankarena takut bertepuk
 sebelah tangan ,teapi demi menjaga kesucian cinta agar tetap terjaga hingga waktunya. Sejak saat itu
 hubungan maz dan husnia tak seakrab dahulu, terjadi discomunication diantar mereka. Husnia yg 
dulu fair kepada maz, kini ia kembali memaki watak aslinya yang pendiam. Belakangan maz juga tahu .
bahwa ada beberapa pria yang mendekati husnia termasuk pria yang waktu itu. Berita bdoh itu
 membuat maz semakin tak percaya diri, namun ia tak egois, ia tetap berusaha tersenyum seperti biasa saat bertemu husnia meskipun dia tak acuh padanya.
        Berberapa bulan tlah berlau, pemuda pemudi terindikasi memilih psangan masing masing. 
Wildan pun yang dulu jomblo kini telah memilik pasangan yang tak terduga cantiknya!. ...namun 
kita harus khawatir..meliha kondisi maz yang masih saja sulit berkomunikasi dengan wanita..-_-

to be continuous   ......