Hello Sobat ^-^... ayo belajar bareng dengan sharing dan komentarmu!...nothing wrong to be try!..lets study together ..

Minggu, 22 Maret 2015

Narkoba versi Serial animasi

       Sudah semingggu ini kuliahku tidak teratur, aku hanya bermals malas dan menunda tugas. Tidak ada rasa takut dalam benakku menghadapi tugas kuliah yang kian menumpuk. Tiap kali ada waktu luang ,kuhabiskan waktuku untuk tidur san nonton film anime!....terjadi suatu pelampiasan ketika tidak adanya hiburan setelah kuliah. Tapi ini sedikit berbeda, film anime ini membuat seseorang kecanduan dan cenderung menghatamkan serialnya hingga episoe terakhir!.
        Terjadi perubahan kebiasaan dan emosi, ketika aku masih SD dulu yang aku tonton adalah film anime anak anak, naik tingkat SMP aku menonton film film ala indonesia , ketika SMA aku lebih suka liat film fantasi dan barat anehnya saat ini ketika kuliah aku lebih suka nonotn film anime!. Apa yang sebenarnya terjadi? . Berbeda usia dan psikis membuat kenikmatan seseorang berbeda, mungkin tayangan di televis yang sejak kecil menayangkan film yang biasa seperti anime anak anak, sinetron, drama action dll membuat sebagian orang bosan. Sedangkan film anime dewasa  sangat megedepankan fantasi dan calur cerita yang tidak biasa. Memang jika dibantingkan film fantasy hollywood , efek audio dan video fantasy hollywood lebih terlihat seperti nyata. Film anime dewasa adalah film animasi  yang dibuat sedemikian rupa mempengaruhi pikiran dan imajinasi sehingga seakan kita berada dalam dunia animasi. Memamg begitu juga dengan hollywood namun bedanya ketika film hollywood lebih pada dunia nyata maka animasi dewasa lebih kedunia virtual.
         Untuk anak kecil animasi sebenarnya tidak dianjurakan karena anak kecil masih belum bisa mengenali objek secara logis dan berfikir secara mendalam, karena hal ini membuat anak cenderung menyukai hal yang tidak nyata dan terus terbayang bayang animasi tersebut. Animasi menjauhkan seseorang dari dunia nyata, melepas kendali norma norma yang sudah ada sekalipun ajaran agama. Bias agama dan budayapun terjadi, contohnya perbandingan zaman dahulu dan sekarang, anak anak dan remaja cenderung lebih suka game animasi dan mengidolakan karakter animasi sebagai pemuas mereka. Terlebih lagi film animasi rata rata menampilkan sosok wanita yang setengah telanjang dan lekuk tubuh yang diluar ukuran normal. Semuanya terhipnotis dengan media yang disebut animasi tersebut. Membuat seseorang cenderung berorientasi pada pandangan maya yang tak pernah ada, lupa akan pahlawan asli mereka di dunia. Dalam animasi hampir tidak ada karakter yang berpenampilan lusuh atau buruk semuanya tampak bagus dan rapi, animasi di desain untuk menggambarkan tampilan yang sempurna namun jauh dari kenyataan.
          Entah apa keuntungan dari serial animasi atau game animasi, yang jelas semua terobosan teknologi ini mampu menggeser buadaya manusia, meleburkan ajaran ilmiah maupun agama. Semua hanya untuk kesenangan nafsu dan akhirnya berujung pada hidup yang hedonis. Jika hedonis adalah orientasi tujuan hidup  duniawi dan melupakan hari setelah kematian, maka animasi salah satu medan untuk melupakan manusia pada kehidupan duniawi dan juga hari setelah kematian, ini mungkin yang disebut dunia semu. Tidak jelas adanya namun dirasakan adanya. Berbeda dengan konsep hari akhir surga dan neraka, kehidupan itu jelas adanya namun belum waktunya untuk menghadapinya sesuai kehendak tuhan.
         Jujur saat ini aku sudah mulai terhinotis  dengan serial anime , selain mudah di download alur ceritanya juga tidak membosankan. Tapi aku juga sadar bahwa kuliahku mulai terbengkalai, susah memang dengan teknologi yang semakin memaksa manusia untuk bergantung pada teknologi. Kita harus kuat, lebih mengibukkan diri dengan ibadah. Jika film series dan animasi adalah suatu pembodohan siapakah yang harus bertanggung jawab? karakter pemuda kian terkikis dengan imajinasi yang khayal . Bahkan tohoh antagonis perampok dan pembunuh tidak terlihat jahat malah sering dianggap keren! dengan penampilan animasi yang didesain perfectsionis!
         Jika tayangan yang seperti ini terus menerus menjadi santapan remaja, sudah dipastikan tidak akan ada perubahan di masa depan, semuanya hanya akan berfikir di alam idenya sendiri melupakan dunia melupakan kematian, semuanya asyik dalam fantasinya sendiri!